Oleh: Asri Tadda
(Sekjen DPP Mileanies/Ketua DPW Mileanies Sulsel)
Fase awal perjuangan relawan untuk mengusung dan mendesak partai politik agar mendeklarasikan nama Anies Baswedan (ABW) sebagai Calon Presiden 2024, boleh dikatakan sudah berjalan cukup baik.
Kini relawan sudah harus menyiapkan fase selanjutnya, yakni memenangkan Anies Baswedan (ABW) sebagai Presiden Indonesia pada Pemilu 202.
Caranya adalah dengan memastikan pemungutan suara di setiap TPS akan berlangsung tanpa kecurangan dan manipulasi.
Jika TPS tidak diawasi dengan baik, maka kecurangan dalam Pemilu bisa dan mudah terjadi. Termasuk upaya-upaya jahat untuk mengalahkan yang menang, dan memenangkan yang kalah.
Karena itu, relawan ABW harus memastikan tidak ada satu TPS pun di negeri ini yang luput dari pengawasan dan pengamatan relawan. Relawan perlu mengambil foto, video dan merekam aktifitas pemungutan hingga penghitungan suara di setiap TPS masing-masing.
Pada akhirnya setiap relawan akan kembali ke TPS masing-masing. Apakah dia berposisi di DPP, DPW atau DPD dan DPC, semua tentu terdaftar di TPS masing-masing. Akan aneh jika ada relawan yang tidak memiliki TPS.
Karenanya, mulai saat ini fokus pergerakan relawan ABW seharusnya sudah diarahkan untuk mengisi setiap pos TPS di lingkungan terdekatnya masing-masing.
Hanya saja, kita harus mengakui bahwa tak ada satupun simpul relawan yang dengan kekuatannya sendiri bisa menjaga semua TPS di negeri ini.
Faktanya, ada simpul relawan yang hanya memiliki basis pada daerah atau wilayah tertentu. Ada pula simpul relawan yang hanya berkutat pada profesi atau kelompok masyarakat yang terbatas.
Karena itu, sinergi dan kolaborasi antar simpul relawan (apapun namanya) mutlak diperlukan khususnya dalam mendistribusi sumber daya ke semua TPS yang ada.
Saat berjuang pada ‘partai final’ Pemilu 2024 di TPS, semua simpul harusnya mengusung nama besar yang sama, yakni sebagai ‘Relawan TPS’ untuk memenangkan Anies Baswedan sebagai Presiden Indonesia.
Sehingga mulai saat ini, membangun kesepahaman persepsi untuk memenangkan ABW adalah keniscayaan. Jangan lagi terkotak-kotak dalam kelompok yang pada akhirnya tidak produktif untuk perjuangan.
Saatnya membangun koordinasi dan komunikasi antar-simpul relawan di setiap level, mulai dari Provinsi, Kabupaten, Kecamatan hingga Kelurahan atau Desa.
Setiap simpul relawan yang sudah eksis mesti bisa memetakan kekuatannya masing-masing, termasuk membuka informasi pada wilayah mana saja mereka bisa mengisi TPS dengan distribusi tenaga relawan yang seimbang.
Dalam perjuangan sebagai relawan, kemenangan ABW adalah yang paling utama. Dan jalan menuju kemenangan itu adalah mengisi setiap TPS dengan relawan-relawan ABW yang dapat dipercaya, dari simpul manapun! **
Follow Instagram dan Twitter Asri Tadda di @asritadda